Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Surat Al-Furqan Ayat 63 Dan Surat Al-Isra’ Ayat 27 Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII

Authors

  • Levika Dian Anggraini SMP Negeri 1 Kepahiang

Keywords:

Nilai Pendidikan Akhlak, Qs.Al Furqan; 63, Surat Al-Isra’; 27

Abstract

Pendidikan akhlak merupakan usaha pendewasaan manusia melalui penyampaian bahan pengajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama dalam bidang akhlak (budi pekerti, tingkah laku, tabi’at/kebiasaan) yang dipilih dan dilakukan guru ketika berhubungan dengan anak didiknya sesuai tujuan awal yang telah di tentukan. Untuk mengurangi dan mencegah kemerosotan akhlak maka sebagai manusia menyadari pentingnya kedudukan dan fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan terus disosialisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan hal yang wajib sebagai bentuk rasa kepedulian bersama antar sesama umat Islam terutama diajarkan melalui lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetaui nilai-nilai Pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-Furqan ayat 63 DAN Al-Isra’ ayat 27 pada pelajaran PAI kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (library research), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur dari penelitian sebelumnya, dengan cara mengkaji dan menelaah berbagai buku yang berkaitan dengan analisis nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam surat Al-Furqan ayat 63 dan Al-Isra’ ayat 27. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara membaca, memahami, menelaah, serta menganalisis. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam Surat Al-Furqan ayat 63 dan surat Al-Isra’ ayat 27 yaitu Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati dan hemat. Dengan cara bertutur kata yang baik dan sopan dan tidak merasa lebih dari orang lain dan tidak suka menghambur-hamburkan uang yang sangat dilarang oleh Allah SWT. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kita dilarang untuk berlaku sombong kepada siapapun. Karena hanya Allah yang berhak sombong. Hakikat tawadu’ adalah merendahkan diri dihadapan sesamanya dan tidak menganggap dirinya berada diatas orang lain dan tidak pula merasa bahwa orang lain yang membutuhkan dirinya. Dan Allah SWT. Menegaskan bahwa berfoya- foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan perbuatan setan. Allah mengajarkan kita untuk saling perduli kepada sesama, hemat dan sederhana. Dengan Tindakan mulia seperti ini harta yang kita miliki akan lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

References

Al-Imam Al-Ghazali, Risalah Lengkap Aqidah Ibadah Tasawuf (Aprindo, 2013)

Collins Gem, Collins Gem Encyclopedia (t.t.: Harper Collins, 1993),

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1990),

Departemen Agama RI,Al-Jumanatul Ali Al-Qur’an dan Terjemahnya, J-ART,

Ibnu Daqiq Al Ted, Hadits Arba’in Imam Nawawi (Hadits Arbain Ke 27), (Yogyakarta: Media Hidayah, 2001),

Karisma, 125 Cara Mudah Untuk Berhemat & Menabung. Gudang Penerbit, 2009.

Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII” revisi 2017

Muhammad Suhadi LC, Bangun Rohmadi, S.Pd.I “Takwa dan cerdas dengan pendidikan agma Islam untuk kelas VIII SMP/Mts” 2019

Rasihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2010)

Syarifah Habibah (2015). AKHLAK DAN ETIKA DALAM ISLAM. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR Universitas Syiah Kuala Vol. 1, hal 73 - 87

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Pendidikan Nasional

WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1982)

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: LIPI Pustaka Pelajar, 2007)

Downloads

Published

2022-12-27

Issue

Section

Articles