http://202.162.210.184/index.php/guau/issue/feedGUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam2024-10-14T08:14:55+00:00Mirzon Daherimirzondaheri@iaincurup.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam</strong>, is a peer-reviewed journal on Islamic education field and intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal is published by Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup. The editors welcome scholars, researchers and practitioners of Islamic education around the world to submit scholarly articles to be published in this journal. All articles will be reviewed by experts before accepted for publication. SKULA: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Madrasah published periodically every March, June, September and December.</p> <p>ISSN: <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20220522320961359">2829-9078</a></p> <p>Sekretariat: Umea ' Jurnal IAIN Curup, Jl. Dr. Ak. Gani No. 01, Tel. (0732) 21010 Curup, Rejang Lebong, Bengkulu 39119.</p> <p>Email: guau@iaincurup.ac.id or jurnal.guau@gmail.com</p> <p>Website: <a href="http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau">http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau</a></p>http://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1294 Penggunaan Teknologi Digital dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam: Tantangan dan Peluang2024-10-13T12:32:12+00:00rohaniRohani@gmail.com<p>Penggunaan teknologi digital dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) telah menjadi topik yang relevan di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam integrasi teknologi digital di dalam proses pembelajaran PAI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis kualitatif dari berbagai sumber jurnal, buku, dan artikel yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital berpotensi meningkatkan aksesibilitas dan interaktivitas pembelajaran, terutama melalui platform e-learning, aplikasi mobile, dan media sosial. Namun, penerapannya juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya kompetensi digital di kalangan guru, serta risiko penyalahgunaan teknologi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan guru, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta pengembangan kurikulum yang sesuai dengan teknologi untuk memaksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi digital dalam pengajaran PAI. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 rohanihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1310Pendidikan Islam dan Pengembangan Moral Generasi Z: Tantangan dan Solusi2024-10-14T03:56:33+00:00mayaMayamarantika24@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan Islam dalam pengembangan moral generasi Z serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut. Generasi Z, yang tumbuh dalam era globalisasi dan digitalisasi, sering kali terpapar pada berbagai nilai budaya dan ideologi yang dapat memengaruhi moralitas mereka. Dalam konteks ini, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda yang selaras dengan ajaran agama. Namun, pendidikan Islam juga menghadapi berbagai tantangan, seperti penetrasi teknologi digital yang mengubah cara siswa memperoleh informasi, serta pergeseran nilai-nilai sosial yang dapat bertentangan dengan ajaran agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Islam dalam membimbing generasi Z, serta mencari solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pengembangan moral generasi Z memerlukan pendekatan yang lebih kontekstual, inovatif, dan relevan dengan tantangan zaman. Solusi yang diusulkan meliputi integrasi teknologi dalam pendidikan agama, pendekatan yang lebih interaktif, serta penguatan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas. Dengan strategi ini, diharapkan pendidikan Islam dapat lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral pada generasi Z, sehingga mereka mampu menghadapi dinamika globalisasi dengan landasan agama yang kuat.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 mayahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1301Implementasi Pembelajaran Kolaboratif dalam Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa2024-10-13T12:55:06+00:00nurilawatiNurch9169@gmail.com<p>Pembelajaran kolaboratif merupakan pendekatan yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran kolaboratif dalam Pendidikan Agama Islam dan dampaknya terhadap peningkatan kerjasama siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di salah satu sekolah menengah pertama. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan angket kepada siswa serta guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kolaboratif dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mampu meningkatkan kerjasama siswa, baik dalam aspek komunikasi, tanggung jawab, maupun rasa saling menghargai antar anggota kelompok. Pembelajaran kolaboratif juga mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam diskusi, memecahkan masalah bersama, serta memahami materi pelajaran secara lebih mendalam. Berdasarkan temuan ini, pembelajaran kolaboratif dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kerjasama siswa dan dapat diterapkan secara lebih luas dalam konteks pendidikan agama.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 nurilawatihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1317Efektivitas Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Radikalisme di Kalangan Remaja2024-10-14T04:39:01+00:00annisAnnis@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mencegah radikalisme di kalangan remaja. PAI diharapkan mampu membentuk pemahaman agama yang moderat dan toleran, sehingga dapat menjadi benteng terhadap pengaruh ideologi radikal yang sering menyasar generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis, di mana data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan guru PAI, observasi proses pembelajaran, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAI yang diterapkan dengan pendekatan inklusif dan berfokus pada nilai-nilai toleransi, kasih sayang, dan kedamaian, efektif dalam membentuk sikap remaja yang moderat dan kritis terhadap paham radikal. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam pelaksanaannya, seperti kurangnya pelatihan guru dan minimnya bahan ajar yang mendukung pendidikan moderasi. Dengan demikian, peningkatan kompetensi guru dan pengembangan bahan ajar yang relevan menjadi kunci dalam mengoptimalkan peran PAI sebagai instrumen pencegahan radikalisme.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 annishttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1292Integrasi Nilai-Nilai Islam Moderat dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah2024-10-13T12:27:09+00:00habibaHabiba@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Islam moderat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah. Islam moderat menekankan keseimbangan, toleransi, dan keterbukaan, yang penting dalam membentuk karakter siswa di tengah dinamika sosial-keagamaan yang kompleks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, menganalisis penerapan nilai-nilai moderasi Islam di beberapa sekolah menengah di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru PAI, analisis dokumen kurikulum, dan observasi proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai moderasi Islam telah berjalan dalam bentuk pengajaran toleransi antarumat beragama, penghargaan terhadap perbedaan, dan penerapan prinsip keadilan sosial. Namun, tantangan dalam implementasi mencakup kurangnya pelatihan guru terkait moderasi beragama serta keterbatasan sumber daya. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan materi ajar dan pelatihan berkelanjutan bagi pendidik agar mampu mengintegrasikan nilai-nilai moderat secara efektif dalam pembelajaran PAI. Kesimpulannya, penguatan nilai-nilai Islam moderat dalam kurikulum PAI di sekolah menengah penting untuk mendorong pemahaman agama yang inklusif dan damai di kalangan siswa.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 habibahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1308Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi dan Digitalisasi2024-10-14T03:39:15+00:00hermantoHermantoabdulghofur@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan digitalisasi. Globalisasi dan digitalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan agama. Guru PAI dituntut untuk tidak hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di beberapa sekolah di Indonesia. Data diperoleh melalui wawancara dengan guru PAI, observasi proses pembelajaran, serta analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menghadapi sejumlah tantangan dalam era globalisasi dan digitalisasi, termasuk penyesuaian metode pembelajaran berbasis teknologi, pengelolaan siswa yang terpapar arus informasi global, serta penanaman nilai-nilai moderasi beragama di era digital. Selain itu, ditemukan bahwa guru PAI memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara ajaran agama dan kemajuan teknologi melalui penggunaan media digital yang tepat dan pendekatan pembelajaran yang kontekstual. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan berkelanjutan bagi guru PAI dalam bidang literasi digital dan strategi pembelajaran yang relevan dengan tantangan globalisasi. Dengan demikian, guru PAI dapat lebih efektif dalam membimbing siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai agama di era yang terus berkembang ini</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 hermantohttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1299Pendidikan Islam Berbasis Lingkungan: Penguatan Karakter Moderat dan Tanggung Jawab Sosial2024-10-13T12:50:43+00:00heri susantoHeri@gmail.com<p>Pendidikan Islam berbasis lingkungan merupakan pendekatan yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan kesadaran lingkungan, bertujuan untuk membentuk karakter moderat dan tanggung jawab sosial peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum pendidikan Islam dapat memperkuat karakter moderat, yang melibatkan sikap toleransi, keseimbangan, dan keterbukaan, serta membangun kesadaran akan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur yang menganalisis berbagai pendekatan dan praktik yang telah diterapkan dalam pendidikan Islam berbasis lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan berbasis lingkungan dalam institusi pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menanamkan nilai-nilai moderasi dan tanggung jawab sosial yang lebih kuat pada peserta didik. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam pengajaran agama Islam demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 heri susantohttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1315Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia2024-10-14T04:26:54+00:00feriyantoFeriyanto@gmail.com<p>Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter toleransi antarumat beragama di Indonesia, sebuah negara dengan keragaman agama yang tinggi. Tujuan utama PAI adalah untuk menanamkan nilai-nilai agama yang tidak hanya mencakup pemahaman teologis, tetapi juga sikap inklusif dan toleran terhadap keberagaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran PAI dalam membangun karakter toleransi melalui pendekatan pembelajaran berbasis nilai. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis bagaimana materi PAI di sekolah-sekolah di Indonesia diterapkan untuk mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati antarumat beragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAI yang dirancang dengan pendekatan integratif dan dialogis efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pentingnya sikap toleransi dan hidup berdampingan secara harmonis. Pembelajaran berbasis pengalaman dan refleksi dalam PAI juga memungkinkan peserta didik untuk memahami pentingnya keberagaman dan mempraktikkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, PAI berperan strategis dalam mendukung upaya menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran di Indonesia.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 feriyantohttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1306Pendekatan Inklusif dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Mengoptimalkan Potensi Siswa Berkebutuhan Khusus2024-10-14T03:32:42+00:00septiseptiwiranti99@gmail.com<p>Model pembelajaran inklusif dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dirancang untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus, dalam proses pembelajaran agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penerapan model pembelajaran inklusif dalam PAI dapat mendukung perkembangan siswa berkebutuhan khusus, baik dari segi kognitif, sosial, maupun spiritual. Dengan pendekatan teoritis berdasarkan teori ekologi perkembangan Bronfenbrenner, teori interaksi sosial Vygotsky, serta teori pembelajaran sosial Bandura, penelitian ini menekankan pentingnya dukungan lingkungan belajar yang ramah, keterlibatan guru yang inklusif, dan interaksi sosial yang positif antar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inklusif tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa berkebutuhan khusus terhadap nilai-nilai agama, tetapi juga memperkuat toleransi dan empati di antara siswa lainnya. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah, guru, orang tua, dan komunitas sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, inklusif, dan efektif bagi semua siswa.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 septihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1297 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Agama Islam: Pendekatan Kontekstual Hadis2024-10-13T12:42:18+00:00nurhartatiNurhartati@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan Agama Islam melalui pendekatan kontekstual terhadap hadis. Dalam konteks pendidikan, Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia memiliki relevansi yang kuat dengan ajaran Islam, terutama dalam mengembangkan moral dan etika peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur, di mana sumber-sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan hadis dan Pancasila dianalisis untuk melihat keselarasan antara keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dapat diintegrasikan secara harmonis dalam pendidikan Agama Islam melalui pemahaman hadis yang kontekstual. Hal ini memperkuat kesadaran peserta didik terhadap pentingnya menjalani kehidupan berbangsa dan beragama yang sejalan dengan prinsip-prinsip moral Pancasila dan ajaran Islam. Penelitian ini juga menawarkan rekomendasi praktis bagi pendidik dalam merancang kurikulum yang menekankan integrasi Pancasila dengan ajaran Islam, khususnya melalui pengajaran hadis. Kata Kunci: Pancasila, Pendidikan Agama Islam, Hadis, Nilai-nilai, Pendekatan Kontekstual</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 nurhartatihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1313 Pengembangan Literasi Al-Qur'an Berbasis Teknologi dalam Pendidikan Agama Islam2024-10-14T04:11:55+00:00ernaerna@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengembangkan literasi Al-Qur'an berbasis teknologi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Di era digital, teknologi memiliki peran penting dalam memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif. Penggunaan teknologi dalam literasi Al-Qur'an dapat meningkatkan minat siswa dalam memahami dan mendalami ajaran-ajaran Al-Qur'an dengan cara yang lebih inovatif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara dengan guru PAI yang telah menggunakan teknologi dalam pembelajaran Al-Qur'an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan literasi Al-Qur'an berbasis teknologi, seperti aplikasi digital, video pembelajaran, dan platform interaktif, terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan memudahkan mereka dalam memahami bacaan serta tafsir Al-Qur'an. Selain itu, teknologi juga memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan fleksibel, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan kebutuhan masing-masing. Dengan demikian, pengembangan literasi Al-Qur'an berbasis teknologi dapat menjadi solusi yang relevan dalam menghadapi tantangan pembelajaran PAI di era digital.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 ernahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1304Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan Etika Sosial dalam Masyarakat Multikultural2024-10-14T03:27:56+00:00destiistiarnidestiistiriani07i@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap pembentukan etika sosial dalam masyarakat multikultural. Pendidikan Agama Islam memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku sosial yang sesuai dengan nilai-nilai agama, termasuk toleransi, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Di masyarakat multikultural, di mana terdapat keragaman budaya, agama, dan etnis, PAI berfungsi sebagai sarana untuk menginternalisasi nilai-nilai etika yang mampu memperkuat kohesi sosial dan harmoni antar kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAI berpengaruh signifikan dalam membentuk etika sosial yang menghargai perbedaan, mempromosikan kerja sama, serta mendorong sikap saling menghormati di antara anggota masyarakat yang berbeda latar belakang. Pendidikan Agama Islam terbukti mampu menjadi alat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif dalam konteks multikultural.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 destiistiarnihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1320Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Toleransi dan Harmoni Sosial di Masyarakat Multikultural2024-10-14T04:49:22+00:00dedesdedes@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan agama Islam dalam membangun karakter toleransi dan harmoni sosial di masyarakat multikultural. Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku peserta didik, terutama dalam konteks keberagaman budaya, suku, dan agama. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis berbagai pendekatan dan strategi pendidikan agama Islam yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, seperti dialog antarbudaya, pemahaman pluralisme, serta penerapan nilai-nilai Islam yang mendorong perdamaian dan kerukunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam yang diimplementasikan secara inklusif dan kontekstual mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup rukun dan harmonis di tengah keberagaman. Pendidikan agama yang berbasis nilai-nilai universal Islam, seperti cinta kasih, keadilan, dan perdamaian, berperan signifikan dalam membentuk karakter peserta didik yang toleran dan menghargai perbedaan. Dengan demikian, pendidikan agama Islam menjadi instrumen penting dalam menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 dedeshttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1295Revitalisasi Tradisi Lokal dalam Pendidikan Islam untuk Membangun Karakter Moderat Siswa2024-10-13T12:36:42+00:00sahriatiSahriati@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran revitalisasi tradisi lokal dalam pendidikan Islam sebagai upaya membangun karakter moderat pada siswa. Di tengah tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang pesat, pendidikan Islam dihadapkan pada kebutuhan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan keterbukaan, tanpa mengesampingkan warisan budaya lokal yang kaya. Tradisi lokal, yang sering kali kaya akan nilai-nilai kearifan dan spiritualitas, memiliki potensi besar untuk mendukung pendidikan karakter siswa di era modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara mendalam dengan pendidik serta pakar pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi tradisi lokal ke dalam kurikulum pendidikan Islam dapat memperkuat nilai-nilai moderasi, membentuk sikap inklusif, serta memperkokoh identitas siswa dalam menghadapi tantangan global. Selain itu, revitalisasi tradisi lokal juga dapat mencegah radikalisme dengan menanamkan pemahaman agama yang seimbang dan kontekstual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi lokal memiliki peran strategis dalam pendidikan Islam untuk membangun karakter moderat siswa, dan merekomendasikan pentingnya pelatihan bagi pendidik serta pengembangan kurikulum berbasis budaya lokal.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 sahriatihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1311Pembelajaran Nilai-Nilai Islam Moderat melalui Tradisi Lokal: Studi Kasus di Kabupaten Kepahiang2024-10-14T04:02:21+00:00liyaLiyakrp.sbu@gmail.com<p><strong>:</strong>. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran nilai-nilai Islam moderat melalui tradisi lokal di Kabupaten Kepahiang. Dalam konteks ini, tradisi lokal yang masih kuat di masyarakat dijadikan sebagai media untuk memperkuat pemahaman Islam yang moderat, yang mengedepankan nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan keseimbangan dalam kehidupan beragama. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi lokal, seperti upacara adat dan praktik budaya yang berakar pada ajaran Islam, berperan penting dalam membentuk sikap moderat di kalangan masyarakat. Tradisi ini bukan hanya menjadi jembatan antara budaya dan agama, tetapi juga sebagai sarana pendidikan yang efektif dalam membumikan Islam moderat. Dengan demikian, tradisi lokal berpotensi besar dalam mendukung pengembangan pemahaman keagamaan yang lebih inklusif dan seimbang di masyarakat.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 liyahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1302Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Era Digital2024-10-13T12:58:02+00:00artika mardiantiArtikamardianti9@gmail.com<p>Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis nilai-nilai kearifan lokal di era digital merupakan upaya untuk menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman sekaligus mempertahankan identitas budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai kearifan lokal dapat diintegrasikan dalam kurikulum PAI di tengah perkembangan teknologi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara mendalam dengan para ahli pendidikan dan tokoh agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kearifan lokal dalam kurikulum PAI mampu memperkaya pembelajaran dengan nilai-nilai moral dan sosial yang kuat, serta menanamkan rasa identitas budaya kepada siswa. Era digital juga menawarkan peluang untuk memfasilitasi penyebaran dan pemahaman nilai-nilai kearifan lokal melalui media teknologi yang lebih inovatif dan interaktif. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum PAI yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal di era digital dapat meningkatkan efektivitas pendidikan agama dalam membentuk generasi yang religius dan berbudaya.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 artika mardiantihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1318Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Agama Islam terhadap Kreativitas Siswa2024-10-14T04:41:51+00:00rahmayantiRahmayanti152s@gmail.com<p class="JA17abstract">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap kreativitas siswa. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan pendekatan yang mengedepankan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar melalui penyelesaian proyek-proyek yang relevan dengan materi PAI. Dalam penelitian ini, dilakukan eksperimen dengan melibatkan siswa dari beberapa sekolah menengah untuk melihat bagaimana penerapan metode ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, inovasi, serta kemampuan mereka untuk menghubungkan nilai-nilai agama dengan konteks kehidupan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek secara signifikan meningkatkan kreativitas siswa dalam bidang PAI, terutama dalam hal kemampuan mengembangkan ide, berpikir kritis, dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kegiatan yang bersifat kolaboratif dan praktis. Dengan demikian, metode ini efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan PAI melalui pendekatan yang lebih interaktif dan kontekstual.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 rahmayantihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1293Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 212024-10-13T12:29:47+00:00riswaniRiswa@gmail.com<p class="JA17abstract">Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) telah diakui sebagai salah satu pendekatan yang efektif dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21, yang menuntut keterampilan kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan abad 21 pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, siswa tidak hanya memahami konsep keagamaan secara lebih mendalam, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, serta kemampuan problem solving yang lebih baik. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek juga membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar, menghubungkan nilai-nilai agama dengan konteks sosial dan budaya modern. Kendala yang dihadapi dalam implementasi meliputi kurangnya pelatihan guru serta keterbatasan waktu dalam kurikulum, namun dapat diatasi melalui perencanaan yang matang dan dukungan kebijakan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam PAI guna mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan abad 21.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 riswanihttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1309Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam2024-10-14T03:44:26+00:00dianekawDianekawat@gmail.com<p>Pemanfaatan media sosial dalam dunia pendidikan telah menjadi tren yang semakin berkembang seiring dengan pesatnya digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis peran media sosial dalam mendukung interaksi antara guru dan siswa, memperkaya materi pembelajaran, serta mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Teori pembelajaran sosial dari Bandura digunakan sebagai kerangka teoretis untuk memahami bagaimana siswa belajar melalui pengamatan dan interaksi di platform digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, dan YouTube, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi PAI, meningkatkan motivasi belajar, dan memfasilitasi diskusi interaktif tentang nilai-nilai agama. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada kemampuan guru dalam mengelola konten dan interaksi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, pelatihan bagi guru PAI untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sangat penting guna menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis dan relevan di era digital.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 dianekawhttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1300 Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan Identitas Religius pada Siswa Milenial2024-10-13T12:52:51+00:00sukamtoSukamtok139@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan identitas religius pada siswa milenial. Siswa milenial merupakan generasi yang hidup di era digital dengan akses informasi yang luas, sehingga pembentukan identitas religius mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pendidikan agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk mengukur tingkat pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa dari beberapa sekolah di wilayah perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk identitas religius pada siswa milenial, terutama dalam hal pemahaman nilai-nilai keislaman dan praktik ibadah. Meskipun demikian, beberapa tantangan ditemukan dalam proses internalisasi nilai-nilai religius akibat pengaruh media digital dan lingkungan sosial. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kualitas pendidikan agama Islam yang lebih relevan dengan karakteristik generasi milenial untuk memperkuat identitas religius mereka di era modern.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 sukamtohttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1316Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Fiqih untuk Membangun Etika Sosial Siswa2024-10-14T04:33:24+00:00rosyaRosya@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran fiqih sebagai upaya membangun etika sosial siswa. Pembelajaran fiqih, yang berfokus pada pemahaman hukum-hukum Islam, memiliki potensi untuk dijadikan sarana pengembangan karakter dan moral siswa jika dikombinasikan dengan pendekatan pendidikan karakter yang tepat. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan empati, dapat diimplementasikan dalam pembelajaran fiqih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran fiqih tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar, tetapi juga memperkuat sikap dan perilaku sosial positif mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran fiqih diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam membangun generasi yang beretika dan bertanggung jawab secara sosial.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 rosyahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1290Article Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Perkembangan Emosional Siswa Sekolah Dasar2024-08-20T13:33:36+00:00PUJI ASTUTI -alika.putri2803@gmail.comProf. Idi Warsah, M.Pd.Iidiwarsah@iaincurup.ac.idProf. Hamengkubuwonohamengkubuwono@iaincurup.ac.idProf. Lukman Ashalukmanasha@iaincurup.ac.id<p>Lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan emosional siswa sekolah dasar, yang merupakan masa kritis dalam pertumbuhan psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan sekolah terhadap perkembangan emosional siswa di tingkat sekolah dasar dan keterkaitannya dengan pengembangan Pendidikan Agama Islam. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap siswa di sekolah dasar. Variabel yang dianalisis meliputi kualitas interaksi dengan guru, hubungan antar siswa, serta kondisi fisik dan psikologis lingkungan sekolah.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas interaksi dengan guru memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perkembangan emosional siswa. Siswa yang merasa didukung dan dihargai oleh guru cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Selain itu, hubungan antar siswa yang harmonis juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan emosional, sementara kondisi lingkungan fisik yang nyaman dan aman berperan dalam mengurangi stres dan ketidaknyamanan emosional.</p> <p>Penelitian ini menyimpulkan bahwa lingkungan sekolah yang positif dan mendukung sangat penting bagi perkembangan emosional siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, disarankan agar sekolah lebih memperhatikan aspek-aspek lingkungan yang dapat mendukung kesehatan emosional siswa, termasuk dalam menciptakan hubungan yang baik antara siswa dan guru serta antara sesama siswa.</p> <p>Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang praktik pemberdayaan guru melalui implementasi inisiatif Sekolah Mandiri. Hasilnya dapat menjadi panduan bagi lembaga pendidikan dan pembuat kebijakan dalam upaya mereka untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan guru.<br>terima kasih kepada para dosen pembimbing Kelas A dalam kegiatan penelitian yang saya lakukan, ini antara lain :<br>1. Prof. Idi Warsah, M.Pd.I<br>2. Prof. Hamengkubuwono<br>3. Prof. Lukman Asha<br>dkk<br><br></p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 PUJI ASTUTI -, Dosen Kelas A Prof. Idi Warsah, M.Pd.I, Dosen Kelas A Prof. Hamengkubuwono, Dosen Kelas A Prof. Lukman Ashahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1307Penguatan Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam melalui Metode Pembelajaran Reflektif2024-10-14T03:37:03+00:00novianaNoviana@gmail.com<p class="JA17abstract">Penguatan moderasi beragama dalam pendidikan Islam menjadi penting dalam rangka membentuk sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan menghindari ekstremisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana metode pembelajaran reflektif dapat berperan dalam memperkuat moderasi beragama di lingkungan pendidikan Islam. Metode pembelajaran reflektif mendorong siswa untuk berpikir kritis, mengevaluasi keyakinan, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai agama yang moderat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan observasi, wawancara dengan guru, serta analisis dokumen terkait penerapan metode reflektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran reflektif dapat membantu siswa memahami pentingnya keseimbangan dalam beragama, meningkatkan empati terhadap pandangan berbeda, dan memperkuat sikap moderat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, metode pembelajaran reflektif menjadi salah satu strategi efektif dalam mendukung penguatan moderasi beragama di kalangan siswa.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 novianahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1298Strategi Pembelajaran Nilai-Nilai Multikultural dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar2024-10-13T12:48:15+00:00aripiansyahArip@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi pembelajaran nilai-nilai multikultural dalam pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. Dalam konteks pendidikan yang semakin beragam, penting bagi siswa untuk memahami dan menghargai perbedaan budaya, agama, dan latar belakang sosial yang ada di masyarakat. Melalui pendekatan pembelajaran yang inklusif, penelitian ini mengeksplorasi berbagai metode yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai multikultural, seperti kolaborasi, diskusi interaktif, dan pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti peran penting pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter siswa yang toleran dan terbuka terhadap keragaman. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi pendidik dalam merancang kurikulum yang mendukung pengembangan nilai-nilai multikultural di lingkungan sekolah dasar, sehingga siswa dapat menjadi generasi yang peka dan responsif terhadap keberagaman dalam masyarakat.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 aripiansyahhttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1314Model Pembelajaran Berbasis Nilai dalam Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Akhlak Mulia2024-10-14T04:15:50+00:00melizameliza@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis nilai dalam pendidikan agama Islam yang bertujuan untuk meningkatkan akhlak mulia siswa. Model ini didasarkan pada integrasi nilai-nilai moral dan spiritual yang diajarkan dalam Islam dengan pendekatan pedagogis yang efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi pada berbagai institusi pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis nilai dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai akhlak dalam diri siswa, yang tercermin dari perubahan perilaku dan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan pembelajaran berbasis nilai untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam secara holistik, yakni tidak hanya membangun pengetahuan agama tetapi juga membentuk karakter mulia. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pendidik dalam mengimplementasikan pendidikan agama Islam yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 melizahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1305 Model Pembelajaran Inklusif dalam Pendidikan Agama Islam untuk Siswa Berkebutuhan Khusus2024-10-14T03:30:39+00:00elisaelisariawijayanti@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan model pembelajaran inklusif dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memastikan setiap siswa, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan, termasuk dalam pembelajaran agama. Melalui model ini, diharapkan siswa berkebutuhan khusus dapat lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan memperoleh pemahaman yang sesuai dengan kemampuan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di beberapa sekolah inklusif yang menerapkan PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inklusif dalam PAI memberikan dampak positif terhadap perkembangan spiritual dan sosial siswa berkebutuhan khusus. Beberapa faktor penting yang mendukung efektivitas pembelajaran ini adalah adaptasi kurikulum, penggunaan metode pengajaran yang bervariasi, serta dukungan dari guru dan lingkungan sekolah. Namun, penelitian ini juga menemukan tantangan yang dihadapi dalam penerapan model ini, seperti keterbatasan sumber daya dan pelatihan bagi guru dalam menghadapi siswa berkebutuhan khusus. Kesimpulannya, model pembelajaran inklusif dalam PAI memiliki potensi besar dalam membantu siswa berkebutuhan khusus berkembang secara spiritual dan sosial, tetapi membutuhkan peningkatan dukungan dan sumber daya untuk implementasi yang lebih efektif.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 elisahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1321 Pengembangan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar2024-10-14T08:14:55+00:00iceiceturinasari8l@e-mail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar. Karakter siswa merupakan fondasi penting dalam pembentukan kepribadian yang baik. Dalam konteks ini, PAI tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran tentang nilai-nilai agama, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk akhlak dan sikap positif siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis studi kasus di beberapa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai agama dalam kegiatan pembelajaran efektif dalam membentuk karakter siswa, seperti disiplin, toleransi, dan empati. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PAI memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan karakter yang baik di kalangan siswa SD.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 icehttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1296 Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual pada Mata Pelajaran Hadis di Pendidikan Islam2024-10-13T12:39:13+00:00dahniarDahniar@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran Hadis dalam pendidikan Islam. Latar belakang dari penelitian ini adalah kebutuhan untuk mengintegrasikan pendekatan pembelajaran yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga mereka dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam hadis secara lebih efektif. Pembelajaran kontekstual dipilih sebagai model karena fokusnya pada hubungan antara materi pembelajaran dengan situasi nyata yang dialami oleh siswa, yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman mendalam terhadap hadis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D) dengan tahapan meliputi studi pendahuluan, pengembangan model, uji coba model, dan evaluasi. Subjek penelitian terdiri dari siswa madrasah dan guru mata pelajaran Hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi hadis, serta mampu mengaitkan ajaran hadis dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, penerapan model ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar, serta memperkuat penghayatan mereka terhadap nilai-nilai Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan yang relevan dan efektif dalam pembelajaran Hadis di pendidikan Islam. Model ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami hadis, serta memperkuat pembentukan karakter Islami yang moderat dan seimbang. Oleh karena itu, disarankan agar model ini dapat diimplementasikan secara lebih luas di berbagai lembaga pendidikan Islam.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 dahniarhttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1312Pemanfaatan Game Edukasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Digital2024-10-14T04:08:46+00:00gitaGita@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan game edukasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, metode pembelajaran berbasis digital, khususnya melalui game edukasi, menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Game edukasi tidak hanya menyajikan materi ajar dengan cara yang interaktif, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan game edukasi dalam pembelajaran PAI dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep-konsep agama Islam, memperkuat hafalan, dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, game edukasi juga dapat mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan daya ingat mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Dengan demikian, pemanfaatan game edukasi di era digital dapat menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 gitahttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1303Penerapan Case-Based Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah2024-10-13T13:00:15+00:00silhanudinsilhanzmi@gmail.com<p>Penerapan <em>Case-Based Learning </em> (CBL) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah merupakan metode yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan pemecahan masalah berdasarkan studi kasus nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode CBL dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa, keterampilan berpikir kritis, serta pemahaman yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi kelas, wawancara dengan guru, serta kuesioner kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBL dalam pembelajaran PAI meningkatkan keterlibatan siswa dalam diskusi, memperkuat kemampuan analisis mereka terhadap masalah moral dan etika, serta membantu siswa mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan nyata. Dengan demikian, metode CBL dapat menjadi alternatif pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan kompetensi agama dan sosial siswa di sekolah menengah.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 silhanudinhttp://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/1319Dampak Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Agama Islam terhadap Kreativitas Siswa.2024-10-14T04:47:07+00:00rosmaNodewi33@gmail.com<p><strong>:</strong>.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek dalam pendidikan agama Islam terhadap kreativitas siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dan wawancara yang melibatkan siswa sekolah menengah sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kreativitas siswa. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja secara kolaboratif, dan mengembangkan ide-ide baru dalam konteks materi pendidikan agama Islam. Dengan adanya implementasi metode ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan inovatif, sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas siswa secara menyeluruh.</p>2024-10-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 rosma