Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III Dalam Pelajaran PAI Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Perilaku Terpuji Di SDN 095 Bengkulu Utara
Keywords:
Perilaku Terpuji, Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Prestasi Belajar SiswaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI pada materi Perilaku Terpuji melalui pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw bagi siswa kelas III SDN 095 Bengkulu Utara. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 095 Bengkulu Utara. Adapun objek penelitian ini yakni peserta didik kelas III. Penelitian tindakan ini terdiri dari dua siklus. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari pencatatan laporan dan tes/kuis. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dengan indikasi sebagai berikut: (1) Skor 29 siswa tersebut terdapat 10 orang atau (34%) siswa yang dinyatakan tuntas. Sedangkan sebanyak 19 siswa atau (66%) siswa dinyatakan remedial. Pada siklus pertama secara klasikal belum dapat dinyatakan tuntas, karena ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebesar 85%. Dengan demikian perlu adanya upaya perbaikan pada proses pembelajaran siklus kedua agar peningkatan hasil belajarnya dapa mencapai angka seperti yang diharapkan Skor rata-rata hasil belajar PAI siswa kelas III SDN 095 Bengkulu Utara pada siklus I pertemuan I dan II berada dalam kategori rendah dan sedang skor rata-rata sebesar 63,66 dan 70,0 dari skor ideal 100. (2) Skor 29 siswa tersebut terdapat 27 orang atau (93%) siswa yang dinyatakan tuntas. Sedangkan sebanyak hanya 2 siswa atau (7%) siswa dinyatakan remedial. Hasil belajar peserta didik pada siklus kedua ini terjadi peningkatan yang sangat siknifikan. Hasil belajar pada siklus pertama hanya 10 siswa atau 34% siswa yang dapat dikatakan telah tuntas pembelajarannya, sedangkan pada siklus keduaini yang telah dinyatakan tuntas belajar adalah sebanyak 27 siswa atau 93% dapat disimpulkan bahwa angka tersebut secara klasikal sudah dapat dinyatakan tuntas, karena ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebesar 85%. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus kedua ini dapat dikatakan sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan apabila dilihat dari aspek ketuntasan belajar dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) sebesar 80,00.
References
Abu, Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar: Pustaka Setia. Bandung
Anonim, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah). Jakarta
Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Lie, Anita.2007.Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Syaiful Bahri Djamarah& Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar: Rineka Cipta. Jakarta. Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran: Kencana Prenada Media Group. Jakarta Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Diana Fidatun Nikmah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.